Hey, it's Kenn Kierza!

 Hey guys! Akhirnnya aku kembali membuat postingan blog setelah sekian lama sibuk dengan kesibukan dan pekerjaan sehari-hari. Ditengah-tengah kesibukanku, aku juga berkali-kali mengeksplor dunia distro linux dan dalam waktu ini, aku lumayan cukup terkesima dengan pegalaman yang kudapatkan, mulai dari mencoba manjaro, arcolinux, dan bahkan sampai mencoba menginstall the one and only, Arch Linux.      Dan dari perjalananku sejauh ini, aku sudah mengumpulkan apa saja yang aku suka dari sisi baik mereka, yang aku kurang suka, dan aku paling benci dari sistem berbasis Arch Linux. Dalam perjalanan ini, aku urut mencoba dari Manjaro, Endeavour, Arcolinux, dan Arch Linux. DISCLAIMER : postingan ini berisi opini tentang Arch Linux dan distro turunannya dari sudut pandang seorang wirausaha di bidang kuliner, jadi anggap saja sebagai micro-enterprise gitu :3. So here they are: THE BEST: AUR Menurutku, Arch User Repository ini sangat membantu ( pakai sekali!) karena hanya cukup deng

Hey guys! Hari ini aku mau berbagi pengalaman tentang menggunakan suatu distro linux, secara spesifik, yaitu Debian.  Yup! Secara gak langsung, kalian yang menggunakan Ubuntu, Linux Mint, dan semua turunannya pasti sudah tidak asing dengan Debian karena dia adalah fondasi dasar yang diambil Ubuntu. Ubuntu mungkin sekarang sudah menjadi linux distro yang sangat populer dan bisa dikatakan lebih hebat daripada Debian, tapi kalau tanpa Debian, Ubuntu juga tidak akan hadir. Aku disini nggak akan membahas tentang asal usul dan sejarah Debian, kalian bisa lihat dari wikipedia atau Debian Wiki. Pesan Pertamaku : Don't Expect Too Much Apalagi jika kalian menggunakan Debian stable branch (codename: Stretch). Dari pengalaman aku install Debian dengan DE XFCE, ini desktop yang aku kurang lebih dapatkan. Debian 9.6 default XFCE desktop, image courtesy by osdisc.com Coba kalian install DE XFCE4 di Ubuntu atau Linux Mint, kalian pasti akan mendapatkan GUI XFCE yang sudah

Halo!  Pada postingan ini, aku ingin memberikan sebuah tips untuk kalian para pengguna komputer / laptop yang sedang mengalami dilema dengan operating system kalian yang aku asumsikan sekarang adalah Windows. Yep, Microsoft Windows. Terang-terangan aja yah aku bilangnya,karena sejujurnya aku pun juga sudah nggak suka dengan windows semenjak kemunculan windows 10, dan mengingat bahwa windows 7 akan segera mati supportnya tahun depan. Shortly, aku sudah pindah ke Linux dan macam-macam distribution (or distro, buat kalian yang sudah tidak asing) dan sudah memakai linux dalam kurun waktu 3 semester kuliah. Mungkin nih, kalian ada yang bermasalah dengan malware atau sistem semakin berat dan sebagainya, tepat sekali jika kalian datang ke postingan ini. You’re not lost yet :D Oke, aku mulai tipsnya ya! Sebelum pindah ke Linux (distro), carilah tujuanmu!  Poin ini paling dasar dan paling penting karena ini akan menjadi fondasi paling kuat kalian mengapa kalian i

Halo teman-teman! Sudah lama sekali saya ga sempat update blog lagi karena emang sudah sibuk, di kala jaman SMK juga banyak ujian dan try out jadi nggak sempat megang blog sama sekali dan sebenarnya mau kasih update. Langsung aja ya ke inti dari post ini. Sebenarnya, jujur aja sih ini, aku ngga begitu merasain perubahannya ke kulit aku. Ini adalah foto aku dulu pada saat setelah bikin postingan review yang pertama, sama yang kanan itu sekarang (agak gendutan, banyak kerja = banyak makan >3<) Emang wajahku warnanya lebih terang dari sebelumnya (kurang lebih naik 1 tone) tapi sebenarnya ini pun juga karena tambahan produk-produk moisturizer wajah seperti p*nds men, dan g4rnier men jg. Bahkan sekarang aku malah cuma pakai natrep aloe vera gel yang aku campur sama sedikit g4rnier men acno fight karena lagi kumat beruntusan klo sering kerja outdoor.. Admin dulu mengutip ke aku kalau penggunaan glutamen ini harus disiplin juga dgn pake jaket klo keluar biar ga kepanasan dan m

Hey guys, after I followed this tutorial, I made this one! I added some splat details, and it turned out really good! You should try guys! Special thanks Nick Saporito (youtube) for the tutorial.

My vanilla Debian 9.0 (Stretch) Gnome Desktop Hey guys! Actually, this was not my first time moving to Linux, because I had used one few times during middle January to April 2015, and 2 years before it. Today, I had installed my Debian 9.0 over Linux Mint 18.1 (Serena) On June 2013, my laptop was broken, and the sad thing was because it was a high end laptop that my mum had bought 4 years before. So, as a break, we bought a low-end old pc one for like 1 million rupiah and the specs weren't that good either. It couldn't even run windows xp well, so that's why I decided to turn the way out. Of course I was frantic because school tasks are over the mountain, but then I found a way out. I browsed the web by my first android phone, then found out about linux. At first I tried this linux called "Puppy Linux" but then, everything did not go well for me. I also tried Ubuntu, but it was a miserable fail because it was quite resource-heavy. However, I was feeling